Harapan Yang Tidak Pernah Hilang
Kata Korupsi tidak pernah padam dari bumi Indonesia, ditambah lagi dengan banyaknya kasus-kosus korupsi yang ditemukan oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tercatat pada tanggal 2 Juli 2015, KPK menyatakan status Tersangka kepada kepala daerah yaitu Bupati empat lawang (Sumatra Selatan) berserta Istrinya. (DetikNews).
Budi Antoni Aljupri dan Istrinya Suzana dinyatakan telah menyuap Akil Muktar kala itu sebagai Ketua Majlis Konstitusi (MK) sebanyak 10 Milyar sebagai pemulus untuk memenangkan ia menjadi Bupati Empat Lawang pada 2013 yang lalu.
Uang 10 milyar yang diperuntukkan untuk menyuap Akil Muktar jika kita hitung bersama, maka dapatlah untuk memenuhi kebutuhan rakyat walaupun mungkin dalam taraf Kebupaten.
Bila kita meneliti lebih jauh lagi, sebenarnya ada apa dengan Pemerintahan kita ini, padahal dalam taraf ekonomi mereka sudah lebih mampu untuk memenuhi kebutuhanya.
Pemerintah Daerah yang diberikan tanggung jawab untuk memimpin rakyat, sebagai perwakilan wilaya agar terwujudnya Kesejahteraan, Kesenjangan Ekonomi serta hilangnya Budaya Miskin, telah bertindak dengan tega melukai kepercayaan tersebut.
Apakah untuk mencapai kekuasaan harus dengan cara menyuap? Apakah kekuasaan hanya sebagai label untuk mendapatkan kehormatan? Apakah hatimu tidak melihat rakyat yang menagis menahan lapar? pertanyaan yang selalu usang bagi mereka yang hanya sekedar haus jabatan.
Rakyat yang dijadikan alat untuk meraih kekuasaan telah menagis begitu kerasnya melihat kejadian seperti ini, terlalu lama rakyat menderita di injak-injak haknya oleh pemerintahan yang tidak bertanggung jawab, seakan-akan kata kebenaran dan kejujuran sudah benar-benar hilang dari kosa katanya, yang ada hanya kata Hisap, hisap, dan hisap.
Memang kejahatan korupsi sudah dalam taraf yang sangat Terstruktur serta Masif, korupsi sudah dijadikan budaya bersama sehingga sangat sulit untuk kita hilangkan di Bumi Pertiwi ini.
Namun demikian, walaupun korupsi semakin hari-semakin merajalela kita masih berharap adanya keadilan yang memang membebaskan, yang bersalah harus dihukum. Hukuman yang terberat ketika hak-hak manusia sudah kau rampas untuk memenuhi kepentingan individumu semata.
Walau kejadian korupsi terus ada, sekali lagi, harapan untuk Indonesia makmur, sejahtera terus keras, hanya hati ingin mengatakan, lihatlah mereka yang lapar, lihatlah mereka yang rela berjalan kaki tanpa alas untuk sesuap nasi, wahai pemerintah. Lihatlah itu, buka mata serta hatimu, kami manusia bukan hewan yang hanya diperas dan diperas.
Semoga dalam perjalan selajutnya, pemerintahan Indonesia lebih baik lagi, dengan mengunakan tanggung jawab semana mestinya, selalu membuat keputusan serta peraturan yang memang Pro terhadap rakyat.
Rakyat tidak meminta terlalu banyak, mereka hanya ingin melihat senyuman serta kebahagian lepas dari kata tangis oleh kerena lapar. Sekian
0 Response to "Harapan Yang Tidak Pernah Hilang"
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjugi blog saya, silakan tinggalkan komentar.