Dimas Kanjeng dan Ekonomi Indonesia

Dimas Kanjeng dan Ekonomi Indonesia

Apa menurut anda yang menarik dari kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi? Apakah hanya soal menggandakan uang, emas, dan keahlian lain yang tidak menutup kemungkinan bisa dilakukannya? Sebab mistis adalah bagian dari kehidupan manusia Indonesia yang cukup memiliki pengaruh.

Naïf sekali bila hanya persoalan beraroma materi itu yang menjadi sorotan kita. Berbagai macam media televisi akhir-akhir ini ramai dengan kabar tersebut. Seolah saling berlomba menunjukkan ke-otentikkan berita menyangkut  Taat Pribadi.

Lalu kemana kabar dan berita lain yang mungkin dibutuhkan rakyat? Semisal perkembangan budaya, politik, hukum, ekonomi dan masih banyak hal lain yang perlu di siarkan.


Entah kenapa bila persoalan yang berbau materi dan kebutuhan biologis lainnya, manusia Indonesia selalu gencar di buatnya.

Bagi penulis sendiri, syukur di Negara ini ada orang yang bisa menggandakan uang, setidaknya untuk melunasi hutang ke luar negeri atau apalah itu. Sebab sampai saat ini Negara kita masih bertumpukan hutangnya. Hutang indonesia per Agustus 2016 mencapai 3.438 Triliun (Liptan6.com)

Dengan adanya orang sebangsa Dimas ini, semestinya pemerintah memiliki perhatian khusus, bukan hanya tinggal memenjarakan, lalu selesai begitu saja!

Tidak sesederhana itu mustinya. Meskipun Dimas melakukan kriminalitas dengan menggandakan uang, lalu bagaimana dengan peroses penggandaaan uang yang bertujuan demi kesejahteraan masyarakat Indonesia?

Sudahkah berjalan dengan baik, sudahkan benar mencukupi kebutuhan bangsa ini?

Penulis tidak menaruh keheranan sama sekali dengan keahlian Dimas. Justru penulis berpikir lebih nakal dari pemberitaan di semua stasiun TV itu. Jika Dimas dengan keahliannnya menggandakan uang, lalu bagaimana dengan keahlian pemerintah kita yang “Menghabiskan Uang”? mana yang lebih masyarakat inginkan?

Jika kemudian di tarik dalam statistik, maka jelas akan lebih banyak memilih keahlian Dimas untuk di budidayakan di negeri kita ini. Sebab apa yang dikerjakan seorang Dimas jelas menguntungkan, sedang pekerjaan pemerintah yang korup itu pun jelas menggelapkan.

Saya jadi berandai-andai, jika bangsa ini memiliki sepuluh orang seperti dimas, pertaruhan ekonomi dunia akan berjalan dengan baik. Seluruh aspek kehidupan masyarakat akan terpenuhi dengan sendirinya.

Kebutuhan mendapat tempat tinggal, pendidikan, kebudayaan, politik, hukum dan seluruh elemen penting akan berjalan dengan baik sesuai harapan bersama.

Tidak akan ada lagi kasus 98. Semua akan berjalan rukun dan damai dalam kebersamaan. Mustinya tidak menjadi susah bagi negera ini untuk berpikiran labih kreatif dari seorang Dimas? Jangan justru menjadi lebih munafiq dari Dimas.

Sebab bagaimana pun, Dimas adalah orang yang TAAT walau hanya kepada DIRINYA sendiri. Jadi kurasa tidak perlu serumit itulah menyikapi masalah dimas. Sebab masih ada hal yang lebih membingungkan dari Dimas, yakni elit pemerintah yang seringkali tidak jelas berpihak pada Negara atau kondisi kantongnya sendiri.

More Post : Belajar Dari Domino

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dimas Kanjeng dan Ekonomi Indonesia"

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjugi blog saya, silakan tinggalkan komentar.