Liberalisasi Pengetahuan Masyarakat Indonesia

Liberalisasi Pengetahuan Masyarakat Indonesia

Apa yang kira-kira membedakan pendidikan dan pengetahuan? Khalayak ramai memahami dua kata itu tidak memiliki perbedaan yang harus dipersoalkan. Hemat penulis, hal tersebut cukup penting, agar tidak menimbulkan kesalah pahaman di kemudian hari.


Sederhana sekali kalau hanya diminta untuk membedakan mana pengetahuan dan seperti apa pendidikan. Pada mulanya, dua kata itu memiliki sumber masing-masing. Satu bermula dari kata “didik”, yang kemudian mendapat imbuhan awal (pen), dan akhiran (an) yang kemudian menjadi “pendidikan”.

Sedangkan pengetahuan ialah: suku kata yang mulanya adalah “tahu” yang juga mendapat awalan (peng) dan akhiran (an), menjadi pengetahuan.

Tidak sulit sebenarnya, sebab dari dua suku kata itu memiliki persamaan yang cukup dekat, yakni sama-sama bernafaskan pengetahuan, dan beraroma pendidikan. Namun yang menjadi perbedaan dari dua hal itu menurut pribadi penulis adalah: tidak semua orang yang berpendidikan memiliki pengetahuan.

Sedang semua yang memiliki pengetahuan tentulah mereka berpendidikan. Karena hari ini, pendidikan memiliki kecenderungan di kotak-kotakkan dengan system yang konon dapat menciptakan manusia yang lebih baik.

Sementara, pengetahuan tidak membutuhkan ruang untuk memperolehnya. Artinya, bagi penulis pengetahuan tidak belenggu oleh ruang dan waktu. Cuma yang lebih penting bagi penulis hari ini adalah bagaimana kita sebagai bagian dari masyarakat, menjaga stabilisasi pengetahuan di lingkungan masing-masing.

Sebab tanpa perhatian dari seluruh aspek yang berpotensi mengubah laju pengetahuan semua yang kita bincangkan tentang perkembangan pengetahuan hanya akan selesai di wacana saja.

Selain itu, seperti yang kita tau bersama alangkah sedikitnya orang-orang di sekitar kita yang memiliki kepedulian pada perkembangan pengetahuan.

Ada banyak alasan untuk membantah tuduhan apatisme masyarakat terhadap berkembangnya pengetahuan di lingkungannya. Sebab kesadaran masyarakat kita tentang dunia pengetahuan yang tidak memiliki batasan masih tergolong lemah. Harap pemakluman!

Padahal sudah jelas, ada banyak kebaikan yang kemudian bisa di lahirkan dari menjaga stabilitas perkembangan pengetahuan di lingkungan sekitar. Salah satu kebaikan yang akan nampak sekali bagi kita adalah: keberfungsian nilai lokalitas akan berjalan sesuai dengan harapan dan cita-cita bersama.

Namun, bila pengetahuan tidak berjalan dengan baik, akan banyak pula keburukan yang bisa di timbulkan dari padanya. Yang paling mengkhawatirkan adalah, munculnya generasi baru yang tidak beradab.

Belakangan ini, ada banyak isu yang berbicara persoalan liberalisasi pendidikan. Namun lupa membahas bagaimana perkembangan pengetahuan yang ada di Negara ini. Bagaimana orang pintar tak lagi peduli pada meraka yang jauh dari manisnya ilmu. Seperti apa pola orang-orang yang konon sudah menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi ???

Lain dari pada itu semua, ternyata masyarakat kita yang kaya dengan nilai lokalitas pun lupa mengajarkan kepada penerusnya tentang apa yang seharusnya, dan tidak boleh dilakukan dalam rangka menghadapi pergolakan zaman saat ini.

More Post : Revolusi Pendidikan Indonesia

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Liberalisasi Pengetahuan Masyarakat Indonesia"

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjugi blog saya, silakan tinggalkan komentar.