Lombang, Biarkan Lautmu Bergelombang
Pantai lombang terletak di belahan bumi Madura, tepatnya di batang-batang, kabupaten sumenep. Jarak yang di butuhkan untuk sampai dari kota ke pantai Lombang hanya berkisar 25km saja. Akses jalan yang tergolong bagus meski ada lubang-lubang kecil tidak menyulitkan perjalanan sampai kesana. Bahkan lebih menyerupai tantangan.
Selain keindahan yang ditawarkan oleh birunya laut, debur ombak yang tenang menentramkan, pasir putih yang seolah lepas dari kotoran dan sampah-sampah, di pantai ini juga berjejer rapi cemara udang yang menyerupai dinding. Seperti hendak melindungi pantai dari kelakuan manusia yang sukanya bikin onar.
Angin sepoi ketika sore hari dan pantulan cahaya matahari yang tidak terlalu terik mengundang banyak pengunjung berbondong-bondong berlarian di pantai pasir putih itu. Ada rona bahagia yang terpancar dari beberapa pengunjung sore itu. Seoalah kehadirannya kepantai Lombang ini telah cukup menawar seluruh keresahan hidup sehari-hari.
Saya hanya berdiri menikmati setiap yang datang dan pergi dari pantai ini. Saya merasa begitu di manjakan menyaksikan iring-iringan burung berlintasan di atas laut nun di sana. Sungguh saya merasa begitu kagum pada keindahan pantai yang ada di Sumenep ini.
Di tengah-tengah lamunan saya tentang keindahan pantai dan laut yang terus bergemuruh, seorang teman menepuk pundak saya dan berkata:
“tidakkah kita sejenak meluangkan waktu naik kuda sambil menyusuri keluasan pantai Lombang ini?” uangkapnya sambil menyeret tangan saya sebelum jawaban diberikan.
Tanpa hendak menolak ajakan tersebut, saya menaiki seekor kuda jantan yang dari bentuknya biasa saja, namun cukup jinak untuk di tunggangi. Sambil mengingat-ingat kembali bacaan yang berhubungan dengan pantai ini beberapa hari yang lalu sebelum tiba di kota ini. Entahlah, saya tak cukup kuat mengingat seberapa luas pantai ini. Tapi faktanya tak mengecewakan ingatan saya yang mulai rapuh.
Tapi saya sendiri pun masih heran, alam seindah ini seolah tidak mendapat perhatian yang lebih serius dari pemerintah kotanya. Tata kelola bangunan dan segala yang berkaitan dengan keindahan pantai itu menerut hemat saya justru tumpang tindih. Contoh kecilnya saja, ada beberapa bangunan gazebo di tengah-tengah rimbun cemara.
Mustinya tidak ada bangunan yang berdiri di bawah pohon cemara itu, agar rindang daun yang tembus kelangit menambah nuansa puitiknya pantai lombang ini.
Namun, saya bukan asli penduduk sini, pun bukan seorang wisatawan. Saya hanya penikmat pantai, laut dan segala keindahannya. Tapi lagi-lagi saya harus mengatakan sungguh indah pada pantai Lombang ini.
Gemuruh laut yang tenang, angin yang sepoi sudah berhasil mengusir keresahan hati saya beberapa waktu yang lalu saat berada di kota. Kota yang hanya sesak dengan suara kenalpot, deru mobil, dan kebisingan lain yang tak kalah berisiknya.
Setelah cukup lama menikmati pemandangan yang tak sanggup membuat saya bosan berada di tempat ini, hari sudah setengah tenggelam di ufuk barat sana. Saya harus bergegas kembali kerumah teman yang sudi menampung saya beberapa hari berada di kota ini.
Satu saat, saya akan datang kembali kekota ini. Menikmati pantai ini lagi dan seluruh keindahan yang mungkin masih tersembunyi di dalamnya.
More Post : Warung Kopi dan Keistimewaan Yogyakarta
0 Response to "Lombang, Biarkan Lautmu Bergelombang"
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjugi blog saya, silakan tinggalkan komentar.