Ahok dan Ucapan Mengenai Al-Qur’an
Tau kabar yang menggemparkan belakangan ini? Sudah pasti ingatan kita akan menyorot satu nama yang cukup popular belakangan dengan gebrakan-gebrakan baru di Jakarta. Tokoh nomer satu di Jakarta tersebut beberapa minggu lalu, sempat membuat pernyataan yang menghujam hati nurani kaum muslimin (bagi yang masih menyimpan hati).
Pada tanggal 27 september 2016 Basuki Tjahja Purnama (alias: Ahok) di Kabupaten Kepulauan Seribu membuat pernyataan yang cukup serius berkenaan dengan Surah Al-Maidah ayat 51 (salah satu ayat yang tertera dalam kitab suci umat muslim). Begini kira-kira bahasa yang di ucapkan Ahok:
"Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai surat al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu perasaan nggak bisa pilih nih karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya".
Sepintas, kita akan merasa marah dan muak mendengar ungkapan Ahok yang demikian itu. Sebagai Gubernur DKI semestinya dia memberikan gambaran positif menyuarkan aspirasi. Namun kita sebagai orang yang sedikit berpikir, tidak seharusnya memberikan label salah pada ucapan orang lain dengan terburu-buru.
Sebab, sebagai orang muslim yang taat, tak ada ajaran yang menyuruh kita untuk menyalahkan orang lain. Mestinya ada pertanyaan sebelumnya. Kenapa Ahok bisa dengan lentangnya bicara itu di depan publik ?
Mari kita tengok sebentar ke belakang. Kembali pada kebiasaan bangsa ini yang sukanya saling sikut-sikutan satu sama lain, hoby mencerca kaum agama lainnya dan masih banyak kebiasaan buruk lainnya.
Dalam surah al-maidah 51 tersebut, seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa di dalamnya berbicara persoalan pemimpin yang baik dan benar menurut agama islam. Bagi agama islam, peminpin yang baik adalah berasal dan beragama islam.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” Al-maidah 51
Memng benar jika kita tinjau lebih dahulu bagi bangsa ini (khususnya kaum muslim), di Negara kita tidak hanya ada agama islam. Tapi masih ada agama-agama lain dan penganutnya. Secara hukum kenegaraan, mereka berhak atas Negara ini. Sebab mereka pun menjalankan kewajibannya sebagai bangsa Indonesia.
Namun, Ahok sebagai Non Muslim tidak seharusnya berkomentar jelek mengenai para ulama dan alquran, karena hal tersebut di luar kapasitas dia.
Imam Ghazali pernah di tanya oleh salah satu muridnya, sang murid bertanya apa yang paling tajam di dunia ini ? . sang Imam menjawab yang paling tajam di dunia ini adalah Lidah. Luka karena pedang masih bisa di obati dan banyak obatnya, Namun luka karena ucapan sampai matipun beum tentu dapat di obati.
Memang Seharusnya tokoh agama bergairah menanggapi ucapan Ahok yang demikian tentang agama islam. Biar tidak kelihatan bahwa islam masih butuh pembelaan pada setiap cercaan yang diucapkan orang berkanaan dengan islam itu sendiri.
Allah SWT. Memperingatkan dalam QS.13-11 Bahwa "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri mengubah apa-apa yang ada pada dirinya". Bagaimana pun, Islam dan kitabnya sesungguhnya tidak butuh pembelaan manusia. Sebab ia akan tetap otentik tanpa campur tangan hambanya. Cukuplah menjadi hamba yang taat dan beriman saja. Namun, dari firman Allah di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa, Allah tidak akan mengubah nasib umat muslim kecuali umat muslim itu sendiri yang merubahnya. Kita di wajibkan berusaha terlebih dahulu baru tawakal, jangan hanya diam dan menerima keadaan.
More Post : Kembalikan Islam Pada Posisinya
0 Response to "Ahok dan Ucapan Mengenai Al-Qur’an"
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjugi blog saya, silakan tinggalkan komentar.