CAROK, REPRESENTASI NILAI ETIK MASYARAKAT MADURA



CAROK, REPRESENTASI NILAI ETIK MASYARAKAT MADURACarok adalah sebuah Pembelaan Harga Diri ketika diinjak-injak oleh orang lain, yang berhubungan dengan harta, tahta, dan, wanita. Intinya adalah demi kehormatan. Ungkapan filosofis yang menyatakan, etambang pote mata lebih bagus pote tolang (dari pada hidup menanggung rasa malu, lebih baik mati berkalang tanah) yang sedikit banyak memberikan motivasi lebih dalam proses terjadinya Carok. Dari beberapa hal diatas, disini akan coba di krucutkan bagaimana masyarakat Madura menjunjung tinggi etika dan harga diri. di desa Dupok kecamatan kokop kabupaten Bangkalan Madura ada satu kebiasaan bernafas etika apa bila ada orang berkendaraan semestinya menggunakan clakson (memberi kode) bagi orang yang dilaluinya. Hal semacam ini seringkali menimbulkan tragedi berdarah. Tidak salah kiranya bila hal semacam itu terjadi. Sebab dengan demikian, orang-orang lalu-lalang atau masyarakat daerah itu tidak seenaknya sendiri tanpa memperdulikan lingkungan sekitar. Ada pula Carok perselingkuhan (harga diri). Hal semcam ini sudah lumrah terjadi di masyarakat Madura. Tragedi berdarah lantaran perempuan menjadi satu hal yang amat kramat untuk dibiarkan begitu saja. Di sini, si-perempuan bukan lagi satu hal yang berharga untuk dipertahankan, melainkan bagaimana harga diri laki-laki menjadi taruhan.

Ada pula carok yang beriramakan dendam keturunan. Hal semacam ini biasanya dilakukan dengan cara memperlihatkan bekas darah yang masih menempel di baju nenek moyangnya yang telah meninggal (Moh. Hidayatullah, asli bangkalan). Dengan demikian, Carok senantiasa dilakukan sebagai ritus balas dendam terhadap orang yang melakukan pelecehan harga diri, terutama gangguan terhadap isteri, yang membuat lelaki Madura malo (malu) dan tada’ tajina (direndahkan martabatnya). Carok telah menjadi arena reproduksi kekerasan. Korban carok, tidak dikubur di pemakaman umum melainkan di halaman rumah. Pakaiannya yang berlumur darah disimpan di almari khusus agar pengalaman traumatik terus berkobar guna mewariskan balas dendam.

Hal sedemikian, merupakan gambaran sederhana bagaimana Carok bagi masyarakat Madura merupakan satu hal yang suci untuk terus dilestarikan. Sehingga keseimbangan moralitas, artinya rasa sungkan antar sesama terus tumbuh dan menjadi tali kekang masyarakat Madura untung melangkahi hak orang lain.

Alfia Alfan

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CAROK, REPRESENTASI NILAI ETIK MASYARAKAT MADURA"

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjugi blog saya, silakan tinggalkan komentar.