Dinamika Kegamaan dalam Spectrum Demokrasi.

Mengapa kami mencoba meraba demokrasi ini menjadi
sebagai factor tercerabutnya nilai-nilai spiritual pada bangsa kita? Yang pertama, demokrasi selalu berbicara
masalah komunitas, dan yang besarlah nantinya pasti akan berjaya. Sedangkan kekuatan
agama awalnya begitu melakat pada bangsa kita, akan tetapi akhir-akhir ini hanyalah
dijadikan alat untuk menarik partisipan agar berada di pihak mereka. Dari itu mucullah
model kampanye-kampanye yang mengatas namakan agama, dengan hanya menjadikan simbol-simbol
keagamaan belaka, tanpa memakai semangat spritualitas akan nilai-nilai agama. Yang
padahal seharusnya, landasan nilai agama menjadi pondasi awal setiap bangsa untuk
membangun masa depan bumi Nusantara ini. Juga pula nantinya akan mempengarui gaya
kepemimpinan mereka-mereka yang jauh dari nilai-nilai spiritual agama. Bisa jadi
Satu buah kursi dikementrian agama dipertaruhkan dan sudah jelas pasti akan dimenangkan
oleh gerbong besar. Akhirnya kebijakan-kebijakanya pun ikut terpengaruhnya oleh
itu. Yang kedua, problem-problem
jadul pun masih juga marak menghiasi dinding
kehidupan kita, yaitu masalah konflik keagamaan secara horizontal masih saja mengakar, kasus di Madura, di jawabarat dan
lain-lain sebagainya. Ataupun konflik vertikal pun, masihbanyak sekali semisal,
kasus amoral birokrasi negara, gratifikasi seks para pejabat, KKN, dan lain
sebagainya. Sampai sekarangpun masih terjadi bahkan semakin tinggi angkanya.
Padahal menurut kami lagi, seharunya pemimpin ini setiap gerak langkahnya harus
dilandasi akan nilai-nilai keyakinan yang harus dianutnya.
0 Response to "Dinamika Kegamaan dalam Spectrum Demokrasi. "
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjugi blog saya, silakan tinggalkan komentar.