Ada Apa Dengan PANCASILAKUU,,?
Telah
lama bangsa Indonesia menyatakan sikap bahwa bangsa ini telah merdeka dari
segala bentuk penindasan. Hal sedemikian rupa menandai bagaimana bangsa ini telah berani berkata
lentang untuk mencapai cita-cita kemerdekaan itu sendiri.
Maka sangat mengejutkan kiranya bila sampai detik ini ternyata bangsa Indonesia, belum seutuhnya bangkit paska colonial dulu. Dari mana hal itu ditandai? Mengetahuai itu semua bukan perkara yang sulit.
Kita dapat dengan mudah melihat bagaimana bangsa Indonesia ternyata masih terpuruk tanpa bisa bangkit sedikitpun. Banyaknya selogan dijalan-jalan, baleho, papan reklame juga bangku-bangku sekolah yang mengabarkan kebebasan, pada dasarnya hanyalah bualan semata.
Tak ada bukti nyata bahwa bangsa ini telah mencapai cita-cita kemerdekaan itu, yang ada hanyalah bukti tentang sesuap nasi mampu menghilangkan nyawa, dan perilaku lain yang entah sengaja atau tidak di budi dayakan.
Maka sangat mengejutkan kiranya bila sampai detik ini ternyata bangsa Indonesia, belum seutuhnya bangkit paska colonial dulu. Dari mana hal itu ditandai? Mengetahuai itu semua bukan perkara yang sulit.
Kita dapat dengan mudah melihat bagaimana bangsa Indonesia ternyata masih terpuruk tanpa bisa bangkit sedikitpun. Banyaknya selogan dijalan-jalan, baleho, papan reklame juga bangku-bangku sekolah yang mengabarkan kebebasan, pada dasarnya hanyalah bualan semata.
Tak ada bukti nyata bahwa bangsa ini telah mencapai cita-cita kemerdekaan itu, yang ada hanyalah bukti tentang sesuap nasi mampu menghilangkan nyawa, dan perilaku lain yang entah sengaja atau tidak di budi dayakan.
Padahal
dari sector perekonomian, negeri ini
memiliki tingkat kesuburan tanah tak tertandingi di Negara lain. Namun
pertanyaanya, mengapa masih ada anak-anak kecil keliaran dibawah jembatan,
kemiskinan dimana-mana, serta kejadian mengerikan lainnya yang belakangan ini
banyak disiarkan di berbagai media massa.
Hal
sedemikian rupa tentunya tidak otomatis terjadi. Musti ada latar belakang yang
menjadi penyebab utama penderitaan bangsa ini. Namun yang jelas bukan karena
kekurangan suber daya alam.
Beberapa bulan belakangan ini, banyak sekali siaran kasus KPK dan para pejabat negeri ini yang mengambarkan bagaimana penderitaan bangsa dipermainkan seenak perutnya. Tentu mereka (pejabat pemerintah) tidak memiliki iktikat kearah tersebut. Namun langkah yang mereka tempuh berujar lain.
Beberapa bulan belakangan ini, banyak sekali siaran kasus KPK dan para pejabat negeri ini yang mengambarkan bagaimana penderitaan bangsa dipermainkan seenak perutnya. Tentu mereka (pejabat pemerintah) tidak memiliki iktikat kearah tersebut. Namun langkah yang mereka tempuh berujar lain.
Ironisnya
lagi, kasus-kasus yang menyengsarakan rakyat seperti itu seolah dibiarkan
berlalu begitu saja. Tidak ada bukti yang jelas bahwa pemerintah menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat. Di samping itu, ada satu isu menarik
yang kami kira pantas untuk didialogkan bersama.
Akhir-akhir ini ada celotehan selentingan bahwa “negeri ini milkinya partai politik”, bukan lagi milik rakyat Indonesia. Padahal secara definitive demokrasi bermakna: dari, oleh, untuk rakyat.
Jadi yang pantas menikmati kekayaan, keberagaman keindahan adalah rakyat. Tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang saja.
Akhir-akhir ini ada celotehan selentingan bahwa “negeri ini milkinya partai politik”, bukan lagi milik rakyat Indonesia. Padahal secara definitive demokrasi bermakna: dari, oleh, untuk rakyat.
Jadi yang pantas menikmati kekayaan, keberagaman keindahan adalah rakyat. Tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang saja.
Maka
dengan demikian, sudah selayaknya tokoh-tokoh bangsa ini melakukan rekonstruksi
hal-hal yang dikira penting demi kesejahteraan rakyat Negara ini. Banyak hal
yang bisa dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Namun pertanyaannya, masih
adakah yang hendak mewujudkan cita-cita UUD 1945?.
0 Response to "Ada Apa Dengan PANCASILAKUU,,?"
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjugi blog saya, silakan tinggalkan komentar.