Buku Sebagai Alat Penalar Daya Fikir Manusia untuk Menghadapi Realitas Sosial
Selamat
pagi sahabat..!
Alangkah
baiknya dipagi yang cerah penuh dengan hawa sejuk walaupun bulan mulai hilang
dari posisinya terlebih dahulu saya menuliskan buah bibir yang di ucapkan oleh
salah satu Tokoh Bangsa Indonesia
yaitu Muhammad Hatta.
“Aku Rela Dipenjara Asalkan Bersama Buku,
Karena Dengan Buku Aku Bebas” M. Hatta
Begitu
sadar akan pentingnya pengetahuan, seorang Pahlawan Bangsa Indonesia memberikan
Pembentukan Karakter yang begitu
besar kepada seluruh rakyatnya agar selalu mencintai pengetahuan.
Kesadaran yang
total tersebut bukan hanya sebatas asumsi sendiri yang dibicarakan oleh beliau,
akan tetapi, merupakan hasil dari pergolakan panjang yang dialaminya sendiri.
Pengetahuan
dianggap penting, karena ia berperan aktif membimbing manusia dalam melakukan
segala Aktivitas Kehidupan didunia
ini. Dengan pengetahuanlah kita bisa keluar dari segala persoalan yang membelit
serta mengekang untuk menjalankan kehidupan.
Lalu
ada apa dengan Buku, mengapa seorang
Hatta rela diasingkan, Asalkan bersama buku?
Saya
kira jawabanya sederhana, buku yang kita baca merupakan pengetahuan serta
gagasan tokoh yang menulis, mulai dari buku-buku Filsafat, Sosial, politik, agama, bahkan ekonomi.
Jika
membaca buku, secara sadar kita sudah membuka kran pengetahuan yang ada diotak
kita dan menutup kran kebodohan yang hanya terus mengikuti jalanya kehidupan
ini atau dengan kata lain, dengan membaca kita sudah berusaha melawan segala bentuk
Kebodohan pada diri sendiri.
Apabila
kita banyak mengkonsumsi buku maka kita lebih banyak pula menemukan Referensi
pengetahuan serta terbukanya nalar berfikir untuk menjawab segala persoalan
kehidupan.
Seorang
Ajudan Presiden Ir. Sukarno ketika ditanya
mengenai aktivitas Presidenya, apa yang ia lakukan ketika dimalam hari, Seorang
ajudan tersebut menjawab, aku tidak tahu, hanya jikalau pagi-pagi aku masuk ke
dalam kamar beliau, maka aku hanya menemukan banyaknya serakan buku, ada yang dimeja,
dilantai, bahkan kasur tempat tidur.
Seorang
Presiden saya kira tidak hanya
sekedar menserak-seraki buku saja, akan tetapi asumsi saya ia memanfaatkan
waktu dengan sangat bijak, dengan membaca buku sebanyak mungkin sebagai
pembentuk dasar ia melakukan segala aktivitas.
Dengan
kemudian, kita dapat melihat, mengetahui buku adalah Senjata Paling Ampuh pemberi pengetahuan terhadap kita yang membuat
konsepsi bertindak. Memberikan penalaran, serta penentu masa depan.
Alangkah
indahnya, kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan, selalu memanfaatkan waktu
luang dengan membaca buku tidak hanya membuang-buangkan waktu dengan percuma
tanpa mendapatkan hasil yang dapat memajukan serta meningkatkan Daya Fikir kita.
Untuk
selurus manusia-manusia yang hidup dimuka bumi ini, ayolah selalu lawan
kehidupan ini, perangilah segala bentuk Kemalasan, Kebodohan, serta Kebobrokan,
ambillah senjata yang bernama buku tesebut, karena dengan demikian engkau dapat
melihat serta menggengam dunia ini agar tunduk kepadamu. Sekian terimakasih.
0 Response to "Buku Sebagai Alat Penalar Daya Fikir Manusia untuk Menghadapi Realitas Sosial"
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjugi blog saya, silakan tinggalkan komentar.