Mengenal Sosok Muslimah dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata
Siapa
yang pernah membaca Novel yang pernah menjadi best seller di negeri ini yakni “ Laskar Pelangi “ Karya Andrea Hirata.
Bagi anda yang pernah membacanya tentu anda mengenal sosok seorang ibu guru yang bernama Bu Muslimah di dalam Novel tersebut.
Andrea Hirata menuliskan Novel ini berdasarkan Kisah nyata, di dalam Novel tersebut, dia menceritakan tentang sosok seorang Ibu guru yang sederhana dengan ketulusannya mengajar murid-muridnya.
Dan siapa sangka Bu Muslimah yang digambarkannya adalah gurunya sendiri semasa SD. Berikut adalah kisah hidup beliau :
Bagi anda yang pernah membacanya tentu anda mengenal sosok seorang ibu guru yang bernama Bu Muslimah di dalam Novel tersebut.
Andrea Hirata menuliskan Novel ini berdasarkan Kisah nyata, di dalam Novel tersebut, dia menceritakan tentang sosok seorang Ibu guru yang sederhana dengan ketulusannya mengajar murid-muridnya.
Dan siapa sangka Bu Muslimah yang digambarkannya adalah gurunya sendiri semasa SD. Berikut adalah kisah hidup beliau :
Namanya
Muslimah Hafsari, dia lahir tanggal 27 Februari 1952 di Dusun Rasau ,Desa
Gantung, kec.Gantung, Belitung Timur.
Beliau adalah lulusan dari Sekolah Kepandaian Putri (setingkat dengan SMP) pada usia 16 tahun dia mengabdikan dirinya di SD Muhammadiyah Gantung.
Beliau diangkat menjadi PNS tahun 1986 kemudian mengajar di SDN 1 Desa Lintang hingga tahun 1989,kemudian mengajar di SDN 6 Kecamatan Gantung pada tahun 1989 sampai sekarang.
Pada awal mengajar dulu beliau hanya mendapat gaji sebesar Rp. 7000,- bahkan kadang tidak mendapat gaji sama sekali namun beliau masih tetap mengajar .
Beliau adalah lulusan dari Sekolah Kepandaian Putri (setingkat dengan SMP) pada usia 16 tahun dia mengabdikan dirinya di SD Muhammadiyah Gantung.
Beliau diangkat menjadi PNS tahun 1986 kemudian mengajar di SDN 1 Desa Lintang hingga tahun 1989,kemudian mengajar di SDN 6 Kecamatan Gantung pada tahun 1989 sampai sekarang.
Pada awal mengajar dulu beliau hanya mendapat gaji sebesar Rp. 7000,- bahkan kadang tidak mendapat gaji sama sekali namun beliau masih tetap mengajar .
Saat
itu usianya masih 17 tahun, usia yang masih tergolong sangat muda, saat itu dia
berjalan ditengah lebatnya hujan hanya berpayung daun pisang dia terus berjalan
menerobos hujan menuju ke SD Muhammadiyah di sebuah kampung di Belitung.
Saat sampai disana dia mendapati muridnya berkumpul disudut ruangan, menggigil kedinginan, dia khawatir gedung sekolah akan roboh. Setelah hujan reda pelajaran pun dimulai, wanita ini mengajarkan banyak hal, termasuk tentang bagaimana meraih kebahagiaan.
Menurutnya Segala keterbatasan bukan suatu halangan untuk maju dan menjadi insan dambaan Tuhan. Rasa cintanya begitu besar kepada anak-anak kampung, Naluri keibuannya inilah yang menjadikan semangatnya tak pernah surut untuk mencerdaskan anak-anak kampung, tidak disangka usahanya membawa keberkahan.
Anak-anak didiknya kini banyak yang berhasil meraih pendidikan sarjana sampai Master. Termasuk Andrea Hirata sendiri yang mengisahkan sosok perempuan tersebut, kini menjadi seorang penulis terkenal.
Saat sampai disana dia mendapati muridnya berkumpul disudut ruangan, menggigil kedinginan, dia khawatir gedung sekolah akan roboh. Setelah hujan reda pelajaran pun dimulai, wanita ini mengajarkan banyak hal, termasuk tentang bagaimana meraih kebahagiaan.
Menurutnya Segala keterbatasan bukan suatu halangan untuk maju dan menjadi insan dambaan Tuhan. Rasa cintanya begitu besar kepada anak-anak kampung, Naluri keibuannya inilah yang menjadikan semangatnya tak pernah surut untuk mencerdaskan anak-anak kampung, tidak disangka usahanya membawa keberkahan.
Anak-anak didiknya kini banyak yang berhasil meraih pendidikan sarjana sampai Master. Termasuk Andrea Hirata sendiri yang mengisahkan sosok perempuan tersebut, kini menjadi seorang penulis terkenal.
Menurut
Bu Muslimah seorang pendidik yang berhasil adalah pendidik yang mampu menyampaikan
pelajaran kehidupan kepada anak didiknya. Baginya tidak ada hal yang
membanggakan selain dapat melihat murid-muridnya berhasil mengejar Pelangi
impiannya.
Berkat
pengabdiannya, Bu Muslimah mendapat penghargaan Satya Lencana pembangunan dan Satya Lencana Pendidikan dari Pemerintah.
Banyak
hal yang dapat dipelajari dari pengalaman Bu Muslimah ini, beliau merupakan seorang
wanita yang bertanggung jawab atas anak-anak didiknya dan beliau mengajar tanpa
pamrih, tanpa mengharap imbalan yang
diharapkannya hanyalah melihat anak-anak bangsa tumbuh cerdas.
Hal inilah yang seharusnya di teladani oleh para pendidik yang ada di Indonesia. Semoga kita bisa meneladani apa yang dilakukan oleh bu Muslimah.
Hal inilah yang seharusnya di teladani oleh para pendidik yang ada di Indonesia. Semoga kita bisa meneladani apa yang dilakukan oleh bu Muslimah.
0 Response to "Mengenal Sosok Muslimah dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata"
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjugi blog saya, silakan tinggalkan komentar.